Anchor Cafe and Roastery, Cafe dengan Suasana Rumah ala Amerika

Beberapa bulan ini saya lagi suka dengan kopi dan burger. Setelah pizza yang sempat jadi menu wajib mingguan, sekarang bertambah lagi 2 menu favorit yang bisa nambah perut makin buncit. Entah karena itu berhubungan dengan makin menjamurnya café dan tempat nongkrong baru di Batam, atau memang doyan. Hahaha.

Setelah sebelumnya suka mampir di Habit Coffee yang langsung jadi café favorit karena berbagai macam pilihan kopi dan penyajian, akhirnya saya sempat juga datang ke Anchor Cafe and Roastery yang berlokasi sangat strategis di salah satu pojok Dermaga Sukajadi, Batam. Sangat terlihat dari pinggir jalan.

Kenapa baru sempat mampir? Bukan apa-apa sih, alasannya cuma satu aja. Café yang satu ini bukanya pas banget di jam kerja, dan jam 6 udah tutup. Jum’at sampai minggu sampai jam 8 sih. Cuma kalau weekend gitu pas pula family time. Kalo ngajak anak-anak malah ga bisa enjoy kan, secara energi mereka masih 500% lebih banyak daripada orang tuanya.

Suasana di Anchor Cafe and Roastery

Café ini tidak terlalu besar, bahkan tampak sederhana. Dimulai dari tampilan luarnya yang bersahaja dengan satu papan nama besar bertuliskan Anchor Cafe and Roastery. Di halaman café berjajar beberapa set meja dan kursi yang tidak terlalu banyak.

Masuk ke dalam, terhampar ruangan yang sempit tidak terlalu besar. Begitu membuka pintu, kita akan langsung disambut harum aroma kopi yang nikmat. Pantas saja, rupanya di sebelah kanan, tepat setelah pintu masuk terdapat coffee roaster (mesin sangrai kopi) di dalam ruang kaca khusus. Tujuannya jelas, supaya pengunjung bisa melihat langsung proses sangrai kopi.

Ruangan itu hanya terdiri dari 4 meja dengan ukuran tidak terlalu besar, sebuah pojok dengan sofa dan sebuah bar di samping ruang kaca coffee roaster. Sangat sederhana tapi nyaman. Suasana seperti ini membuat kita seperti di dalam rumah sendiri.

Pemilik Anchor Cafe and Roastery ini adalah seorang pria berkebangsaan Amerika, bernama Steven. Orangnya sangat humble, ramah dan bersahabat. Dia selalu menyapa setiap tamu yang datang dan sesekali mengajak ngobrol. Jadi, kita malah merasa seperti sedang bertamu.

Bahasa Indonesia Steven sangat lancar. Saya sempat agak kikuk awalnya, udah siap siap nak speaking English, eh si abang langsung ngomong pakai Bahasa Indonesia, yang logatnya bisa dibilang udah Indonesia banget deh.

Homemade Menu ala Amerika

Beberapa kali membuka menu, yang saya temukan hanya menu ala Amerika. Saya tidak menemukan menu nasi di sana. Memang wajar, karena pemiliknya memang sengaja memilih konsep rumahan ala Amerika. Dan bisa ditebak, pengunjungnya sebagian besar adalah orang luar yang berkebangsaan sama dengan sang pemilik.

Setelah cukup lama membolak-balik menu, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada Double Barreled Grilled Cheese, Big Hoss Burger dan Vanilla Latte sebagai pendamping.

Menu lain seperti Wild Berry Granola French Toast, Carolina Honey Barbecue Sandwich, Southern Style Chili With Warm Homemade Bread dan Pecan Pie merupakan menu favorit yang sering dipesan oleh pelanggan.

Kata Steven, semua menu merupakan resep homemade dari ibunya.

Di kunjungan saya yang kedua, akhirnya saya mencicipi signature menu, Pecan Pie yang direkomendasikan dan 12 oz Kopi Gayo Aceh dengan penyajian French Press. Pecan Pie ini diklaim paling cepat habis diantara menu lainnya. Beruntung hari itu saya datang pagi-pagi.

French Press adalah salah satu cara penyajian kopi yang dipatenkan oleh desainer Italia, Attilio Calimani di tahun 1929 – WikiPedia (ilustrasi bisa dilihat di craftcoffee.com).

Untuk urusan kopi, Steven bekerjasama dengan petani di beberapa daerah di Indonesia, seperti Gayo Aceh, Mandailing, Toraja dan Garut. Harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung dari cara penyajian kopinya dan takaran yang diinginkan.

Pengunjung pun bisa langsung melihat proses pembakaran dan penggilingan dengan coffee roaster di ruang kaca, bau harum kopi hampir selalu memenuhi seisi ruangan sepanjang hari.

Vanilla Latte, Double Barreled Grilled Cheese dan Big Hoss Burger

Selang beberapa saat, pesanan saya pun datang. Saya takjub melihat Big Hoss Burger, yang ternyata memang berukuran besar, sesuai namanya. Lapisannya seperti burger pada umumnya, seperti daging sapi, selada, tomat, cheddar, mayo, mustard, saus dan acar. Semua berpadu sempurna, membuat saya ngiler seketika.

Sebagai pelengkap, hadir juga skillet potatoes dan coleslaw, dijamin makin kenyang! Sebenarnya makan burger ini enaknya langsung disuap ke mulut. Tapi dengan ukuran besar seperti ini impossible kalau langsung dilahap. Jadinya saya makan ala-ala bule dengan dipotong-potong pakai pisau.

Waktu awal datang saya pikir saya ga akan kenyang makan di sini. Tapi ternyata itu salah besar. Dengan kombinasi menu ini saja, saya udah hampir kewalahan dibuatnya. Kenyang dan puas banget! Ditambah dengan rasanya yang yummy abis, benar-benar dimanjakan selera. Hemmm…

Pecan Pie dan 12 oz Kopi Gayo Aceh

Memang belum lengkap rasanya datang ke ‘kedai kopi’ tanpa mencicipi kopinya. Di kunjungan kedua, saya sengaja memesan Kopi Aceh, karena menurut teman saya yang asli Aceh, kopi ini mantap rasanya, dan saya direkomendasikan untuk mencobanya.

Pembuatan kopi cukup memakan waktu. Maklum saja karena prosesnya cukup panjang (udah liat ilustrasi prosesnya di link di atas?). Untung saja Pecan Pie dan Vanilla Latte pesanan istri saya datang terlebih dahulu, jadi saya bisa ikut mengganggu mencicipi sambil menunggu Kopi Aceh saya datang.

Pecan Pie ini, dari tampilannya saja udah kebayang rasanya gimana. So crunchy and yummy, tapi lembut dan meleleh di dalam! Kaya rasa! Dan ternyata cukup mengenyangkan juga untuk sarapan.

Untuk Kopi Aceh-nya sendiri, rasanya sangat kuat dan nikmat. Sengaja saya tidak menggunakan gula sedikitpun biar makin mantap! Pure coffee..

Kesimpulan

Berbagai macam kopi dan cara penyajian yang ada di Anchor Cafe and Roastery ini sangat direkomendasikan bagi penggemar kopi. Kopi yang segar dan baru saja disangrai menjadi nilai lebih, apalagi kita bisa melihat prosesnya secara langsung.

Menu kudapan sebagai teman ngopi juga bervariasi, mempunyai sajian dan rasa ala Amerika yang jarang kita temukan di cafe tempat ngopi lain di Batam. Ditambah dengan interior yang sederhana dan friendly, plus owner yang bersahabat akan membuat kita makin betah di sini.

Anchor Cafe and Roastery

• Alamat: Dermaga Culinary Paradise Blok RF No. 11, Batam, Riau
• Jam buka: Selasa – Kamis (08.00 – 16.00), Jum’at – Minggu (08.00 – 20.00), Senin libur
• Instagram: @anchor.cafe.roastery