Industri pariwisata Indonesia sukses melebarkan sayap di Vietnam! Pasalnya, Wonderful Indonesia berhasil mengalahkan 10 industri pariwisata lainnya yang ikut hadir dalam acara tahunan Vietnam Internasional Travel Mart (VITM) 2018. Tercatat, penjualan pariwisata Indonesia berhasil menembus angka Rp13,4 miliar pada VITM 2018 di Hanoi, International Center for Exhibition yang berlangsung pada tanggal 29 Maret – 1 April 2018 kemarin.
Dalam acara ini, Kementerian Pariwisata memfasilitasi 7 travel agent dari Indonesia, 4 travel agent dari Vietnam yang bertujuan untuk menjual pariwisata Tanah Air, dan 1 Dinas Pariwisata Provinsi DI Yogyakarta.
Tujuan industri pariwisata Indonesia ikut hadir dalam VITM sendiri untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dan membangun hubungan yang baik melalui potensi kerja sama industri wisata antarnegara. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung pengembangan industri dalam negeri.
Segala usaha dari pemerintah ini tidaklah sia-sia. Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata, Iyung Masruroh menjelaskan bahwa selama empat hari acara berlangsung, total nilai transaksi meningkat hingga 257% dari target awal.
Jika dilihat pada VITM tahun 2017, industri pariwisata Indonesia mencapai transaksi sebesar Rp5,2 miliar. Untuk itu, Kementerian Pariwisata menarrgetkan pertumbuhan sekitar 20% dari pencapaian transaksi tahun lalu atau senilai RP6,1 miliar di VITM tahun ini. Namun, diluar dari prediksi, Wonderful Indonesia sukses menghasilkan transaksi hingga Rp13,4 miliar.
“Transaksi mencapai 2.669 pax yang terdiri atas transaksi langsung sebesar Rp724 juta dan transaksi potensial sekitar Rp12,7 miliar,” jelas Masruroh.
Menurutnya, angka tinggi yang berhasil dicapai industri pariwisata Indonesia ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Vietnam yang meningkat secara tajam. Dengan kondisi ekonomi ini tentu saja memberi dampak langsung terhadap meningkatnya kemampuan masyarakat Vietnam untuk berwisata ke luar negeri. Hal ini juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk merangkul calon wisatawan asal Veitnam.
Selain berhasil meraih transaksi di angka yang tinggi, Wonderful Indonesia juga sukses memenangkan penghargaan The National Booth with Impressive Decoration di VITM 2018 mengalahkan booth dari Korea, Thailand, Jepang, Malaysia, dan peserta lainnya. Keberhasilan ini bukanlah kali pertama bagi Wonderful Indonesia, melainkan yang kedua kalinya. Hal ini tentu saja dikarenakan desain booth Wonderful Indonesia yang dinilai paling unik dan elegan sehingga berhasil menarik perhatian banyak pengunjung yang datang. Piagam penghargaan ini diberikan langsung oleh Vu The Binh, selaku Vice Chairman of Vietman Tourism Association President.
Tak ketinggalan, perwakilan Duta Besar RI Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi, hadir untuk mendampingi Wakil Perdana Menteri Vietnam, Vu Duc Dam. Ibnu hadir menyempatkan diri untuk mengunjungi pavilion Wonderful Indonesia dan menunjukkan apresiasinya terhadap desain booth yang dinilai paling menarik dan kreatif. Selain itu, booth pariwisata Indonesia tergolong paling ramai dikunjungi dan berhasil memberikan pengalaman unik bagi para tamu yang datang.
“Meskipun luas booth Indonesia tidak terlalu besar, tapi pavilion Indonesia mampu menyedot perhatian pengunjung,” ujar Masruroh.
Bagaimana tidak, Wonderful Indonesia berhasil menghibur para pengunjung dengan hiburan batik corner yang memperlihatkan jenis-jenis baju batik, VR 360, dan coffee corner. Penghargaan ini membuat Indonesia semakin dikenal di Vietnam dan meningkatkan kesadaran masyarakat asing terhadap pariwisata Indonesia.
Ketertarikan masyarakat Vietnam ternyata sudah terlihat sejak tahun lalu. Menurut Ibnu Hadi, jumlah wisatawan Vietnam yang liburan ke Indonesia mencapai 67.000 orang. Tahun ini mungkin akan meningkat hingga 80.000 orang.
“Tahun 2017 jumlah wisatawan Vietnam ke Indonesia berkisar 67.000 orang. Dengan promosi yang gencar diharapkan jumlah tersebut bisa meningkat hingga mendekati 80.000 orang,” ucap Ibnu Hadi.
Selain itu, peningkatan turis asing yang berkunjung ke Indonesia juga dapat memengaruhi penjualan baju batik dan kebaya di Indonesia. Hal ini dikarenakan industri pariwisata merupakan sektor yang berpotensial untuk dikembangkan sebagai salah satu pengenalan budaya kesenian di tanah air. Dengan kata lain, semakin tinggi wisatawan asing yang datang , semakin tinggi juga peningkatan penjualan baju batik dan kebaya khas Indonesia.