Setelah sekian lama saya merencanakan untuk snorkeling ke Pulau Abang di ujung selatan kepulauan Batam, akhirnya minggu kemaren, saya dan istri berkesempatan juga untuk pergi berkunjung untuk snorkeling ke Pulau Abang. Saya memilih paket trip melalui trip organizer yang juga teman blogger.
Jam 6 pagi kami sudah siap-siap untuk berangkat. Meeting point ada di Galang Baru yang merupakan gugusan pulau besar terakhir setelah Jembatan 6 Barelang, yang kurang lebih sekitar 60 km dari tempat tinggal kami di Batuaji. Setelah menyiapkan anak-anak mandi dan sebagainya, kami pun berangkat dengan menggunakan motor sekitar jam 7 pagi.
Perjalanan dilalui tanpa hambatan dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam, sehingga kami sampai di Pelabuhan PT Pari tepat waktu pukul 8 pagi sesuai jadwal. Di pelabuhan, telah menunggu tour guide dan beberapa orang yang juga ikut trip snorkeling ke Pulau Abang.
Tak berapa lama, perahu motor atau di Batam disebut dengan pompong, merapat ke pelabuhan. Kami pun naik untuk menuju ke rumah singgah yang berada di pulau seberang, tak jauh dari pelabuhan. Hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk mencapai rumah singgah.
Perjalanan untuk trip snorkeling dimulai dari sini.
Menuju Pulau Dedap, spot snorkeling terjauh
Setelah mengganti pakaian dengan pakaian berenang dan memakai life jacket, kami pun berangkat dengan rombongan lainnya. Ternyata kami satu rombongan dengan anak-anak pramuka SMA 5 dan beberapa Pembina, lumayan rame nih trip hari ini.
Perjalanan kali ini menuju ke Pulau Dedap, yang merupakan salah satu spot snorkeling di Pulau Abang. Menurut tour guide kami yang merupakan warga Pulau Abang, Pulau Dedap merupakan spot snorkeling terjauh dari Pulau Abang.
Pulau Abang memang memiliki beberapa spot snorkeling yang masing masing memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa. Selain Pulau Dedap, ada juga spot snorkeling di Pulau Hantu yang memiliki keragaman coral dan ikan.
Perahu yang kami tumpangi lumayan besar, dan dengan penumpang yang mencapai 30-an orang membuat laju perahu agak lambat. Namun itu tak mengurangi antusias kami. Perjalanan sekitar 45 menit kami tempuh untuk mencapai Pulau Dedap. Padahal biasanya untuk grup kecil, bisa dicapai dengan waktu paling lama 30 menit.
Keindahan Pulau Dedap
Sesampainya di Pulau Dedap, kami dibuat kagum dan terpesona dengan hamparan pantai berbasir putih dengn air laut yang sangat bening berwarna kehijauan karena berpadu dengan pasir putih di bawahnya. Pemandangan yang selama ini saya lihat di foto foto yang di-share di Instagram yang kadang membuat iri. Namun sekarang saya dapat menikmatinya. Alhamdulillah.
Perahu pun merapat menuju tepi pantai. Kami pun diminta turun oleh tour guide untuk briefing sejenak tentang penggunaan alat-alat snorkeling, bagaimana melakukan snorkeling dengan benar, jenis terumbu karang, apa yang boleh disentuh dan tidak, serta mana yang aman dan tidak aman. Ini merupakan prosedur standar yang harus diikuti oleh peserta trip, yang menurut saya sangat bagus untuk diterapkan.
Pasir lembut beradu dengan kaki saya ketika saya menjejakkan kaki di pantai dengan slope yang landai. Air laut yang hangat dan sangat bening membuat saya bisa melihat dengan jelas kaki saya di dalam air. Saya pun membenamkan badan saya ke air laut untuk merasakan belaian hangat dan sentuhan pasir putihnya yang lembut. Saya jatuh cinta dengannya.
Cukup bermain-main dan selesai mendengarkan briefing, kami pun dipandu untuk naik kembali ke atas perahu untuk menuju spot snorkeling pertama yang tak jauh dari tempat kami berhenti.
Saatnya nyebur ke laut!
Sampai di spot pertama, kami pun bergantian untuk turun ke laut. Terumbu karang bisa dilihat dengan jelas dari atas perahu. Kedalaman air saya perkirakan sekitar tiga sampai dengan lima meter dengan clarity yang cukup tinggi, yang artinya, kita bisa dengan jelas melihat dan menikmati pemandangan bawah laut.
Di awal-awal snorkeling, saya selalu mendampingi istri saya karena ini memang pengalaman snorkeling pertama buatnya. Tak butuh waktu lama, istri saya langsung bisa menguasai keadaan dan mulai menikmati indahnya dunia bawah laut di Pulau Dedap.
Sayang, casing waterproof action camera yang saya bawa sudah tidak bagus dan mulai mengembun setelah dipakai beberapa saat, sehingga tidak banyak yang bisa saya abadikan. Namun sisi positifnya adalah, kami jadi sangat menikmati aktifitas snorkeling tanpa perlu memikirkan untuk mengambil gambar atau foto.
Tapi ini ada sedikit video nih yang bisa saya share. Ini saya edit untuk upload di Instagram sebenernya, makanya durasinya sangat pendek, 1 menit. Hehehe. Â Nanti saya update untuk versi lengkapnya di post lain.
Di sini kita bisa menikmati pemandangan bawah laut berupa terumbu karang dan ikan berwarna warni. Air laut yang jernih membuat kita bisa melihat dengan jelas melalui kacamata snorkel. Waktu tidak akan terasa ketika kita sudah terjun snorkeling di sini.
Sekitar satu jam kami nyemplung, berenang dan snorkeling kesana kemari, tiba saatnya untuk makan siang! Kami pun merapat ke pantai di bagian lain Pulau Dedap, yang tak kalah indah dengan sebelumnya.
Makan siang beralaskan pasir putih dengan pemandangan laut dan lukisan langit berawan cerah membuat makan siang itu begitu bermakna dan memorable. Badan yang cukup lelah setelah cukup lama ber-snorkeling membuat makan siang ini begitu nikmat! Ditambah lagi satu cangkir kopi panas, beuh, rasanya gak mau pulang. Hihihi.
Sekitar setengah jam beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan menuju spot snorkeling kedua yang tak jauh dari Pulau Dedap. Menurut tour guide, sebenarnya masih ada spot yang lebih bagus di Pulau Hantu, namun melihat tamu yang masih remaja dan bisa dibilang labil, takutnya nanti malah bisa merusak terumbu karang yang ada di sana. Karena satu ruas jari terumbu karang itu, tumbuhnya bisa memakan waktu 2 tahun lho!
Agak merasa sayang sih sebenarnya untuk saya, tapi untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan, saya setuju. Lain kali saya pasti akan ke sana!
Open trip snorkeling ke Pulau Abang
Open trip biasanya di hari Sabtu atau Minggu dengan meeting point di Pelabuhan PT Pari di Galang Baru. Info lebih lengkap bisa tanya-tanya dulu ke saya.
Oh, iya. Setelah capek snorkeling, kita juga akan dibawa mampir ke Pulau Ranoh yang super kece sebelum kembali ke rumah singgah lho! Di Pulau Ranoh inilah, tim My Trip My Adventure pernah mampir untuk shooting.
Penasaran dengan ceritanya? Simak tulisan saya tentang Pulau Ranoh di sini!
Jadi, untuk kamu yang sedang merencanakan untuk snorkeling ke Pulau Abang, bisa dengan menghubungi saya melalui beberapa kontak di bawah ini, atau langsung mengisi formnya.
- Email: hello@akutwibowo.com
- SMS/Whatsapp: 089623084000
Air lautnya jernih banget, di tambah dengan pantainya yg putih. makin kece aja,,
Pengen banget snorkeling, soalnya seumur sekarang belom pernah snorkeling,,,
Main lah gan, biasa sabtu minggu kita ada trip 🙂