Mengunjungi Set Film Internasional ala Hollywood di Infinite Studios Batam

Infinite Studios Batam merupakan sebuah studio film dan animasi yang berlokasi di Nongsa, Batam. Konon merupakan studio film terbesar di Asia Tenggara, namun sekarang sudah tidak lagi menjadi yang terbesar karena studio yang lebih besar telah dibangun di Johor Bahru, Malaysia. Tapi walaupun begitu, studio ini tetap yang terbesar di negara kita, Indonesia.

Film-film bertaraf internasional pernah diproduksi di sini lho! Yang terbaru adalah series Half World Season 2 yang tayang di HBO Asia. Siapa yang sangka bahwa salah satu pengambilan gambarnya dilakukan di Batam, tepatnya di Infinite Studios Batam?

Minggu lalu, bersama istri dan anak pertama saya, Rayyan, kami berkesempatan mengunjungi Infinite Studios Batam bersama dengan teman-teman blogger. Rame banget sampai sekitar 50 orang yang berkesempatan hadir. Penuh dah tuh studio. Sepuluh orang blogger aja udah heboh, apalagi 50? Ini sama banyaknya seperti waktu piknik bedol desa snorkeling ke Pulau Abang tahun lalu sekitar 30 orang.

Hujan gerimis sempat menerpa kami di perjalanan menuju Nongsa, namun kami tetap berangkat dan sempat terjebak di Kepri Mall. Beruntung, istri dan anak saya dapet tebengan di tengah perjalanan oleh mbak Menik, empunya menixnews.com.

Gerbang masuk ke Infinite Studios Batam

Sesampainya di Infinite Studios Batam, saya langsung menyusul rombongan yang sudah memulai tour. Perjalanan tour sudah sampai di indoor studio yang terletak di belakang gedung utama/gedung serbaguna. Lorong-lorong di indoor studio ini dipenuhi oleh poster film, foto-foto pembuatan film, latar belakang, dan dokumentasi behind the scene sebuah film.

Lonceng yang seperti terbuat dari besi
Properti becak tua di Gedung Serbaguna Infinite Studios Batam
Properti Infinite Studios Batam yang pernah digunakan di Joker Games

Lanjut ke ruangan sebelah, ada ruang make-up artist dan fitting room. Masuk ke sini udah bikin ngerasa ganteng aja. Soalnya lampunya itu lho… Bikin kulit saya yang coklat gelap jadi coklat eksotis. Hemmm…

Bella, PR Infinite Studios Batam mengajak kami menuju sound stage yang pintu masuknya berada di ujung lorong. Sound stage ini terbagi menjadi 2, yaitu sound stage 1 dan 2. Inilah sound stage yang pernah memegang predikat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dengan luas 14.000 dan 30.000 square feet.

Sound stage 1 – Headshot dan ILY from 38,000 feet

Memasuki sound stage 1, masih ada beberapa properti film yang telah selesai diproduksi, yaitu lubang sumur dari film Headshot dan kabin pesawat dari film I Love you from 38,000 feet. Bahkan bangkai pesawatnya pun ada lho!

Rayyan terlihat antusias sekali ketika memasuki studio yang sangat luas ini. Dia langsung berlarian kesana kemari, apalagi terlihat sebuah properti mobil di salah satu sudut studio. Mungkin dia langsung teringat dengan koleksi Hot Wheels-nya di rumah.

Puas mengitari sound stage 1, kami pun bergerak menuju ke sound stage 2. Saya tak banyak ambil foto di sini karena sedang live Instagram. Hahaha.

Sound stage 2 – Half World Season 2

Di sound stage 2 inilah tempat berlangsungnya pengambilan gambar Half World Season 2 yang pengambilan gambarnya telah selesai di bulan Juli 2016 lalu. Set-nya masih lengkap lho! Yuk, ikutan keliling!

Dari luar, set ini terlihat biasa saja, sebuah konstruksi dengan bahan utama dari kayu dan triplek. Tapi di balik konstruksi kayu inilah keajaiban sebuah film diciptakan.

Konstruksi sound stage dari luar

Perjalanan dimulai dengan memasuki sebuah lorong yang mirip dengan labirin dengan nuansa suram dan kelam. Lampu temaram dengan tembok kusam membuat kesan thriller mulai terasa. Suasananya mirip seperti lorong bawah tanah dengan beton tebal sebagai dinding pembatas. Padahal aslinya hanya triplek yang dengan finishing yang mirip dengan beton!

Ruang pertama yang kami kunjungi adalah sebuah bar bawah tanah berlantai 2. Aura suram masih terasa di bar ini karena memang setting-nya seperti di ruang bawah tanah. Kalau set-nya sedang in-action, mungkin ruangan ini udah remang-remang serem gitu. Tapi berhubung ngga lagi dipake, set ini dalam kondisi terang benderang.

Pipa besi dan beberapa pressure gauge menjadi ornamen pemanis ruangan untuk menguatkan kesan underground. Tentu saja itu bukan pipa besi betulan, aslinya “hanya” sebuah pipa paralon yang dibuat menyerupai pipa besi. Dan ingat, dindingnya pun cuma triplek!

Lanjut ke ruangan sebelah yang hanya terpisah oleh sebuah dinding, kami memasuki area bar dengan meja dan kursi di tengah ruangan, dan beberapa set meja di samping. Yang unik, ada semacam catwalk dengan runway berlantaikan lampu putih yang benderang, menyinari obyek yang berjalan di atasnya. Berasa artis kalo udah jalan di atas catwalk ini.

Salah satu sudut bar
Ornamen pipa dan pressure gauge
Salah satu pojok tempat nongkrong di bar

Di samping ruang bar ada semacam arena pertarungan tertutup dengan kawat besi dan beberapa kursi audience di sekelilingnya. Jadi kebayang serunya ngeliat fight di scene ini.

Perjalanan dilanjutkan melewati labirin gelap kembali dan menuju ke ruang penyiksaan. Di sini, aura kelam semakin terasa. Ruangan pertama yang ditemui adalah sebuah ruangan mirip penjara dengan suasana yang bikin eneg. Lewat dari ruang penjara, kami menuju ruangan selanjutnya yang tak kalah suram dan buas.

Gimana ngga suram, pintu masuknya aja dipenuhi paku. Dan kali ini pakunya asli lho! Salah step sedikit bisa fatal, makanya di sini kami sangat berhati-hati, terutama yang membawa krucils ikut serta.

Di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah kursi pesakitan dengan kalung besi terikat lengkap dengan cipratan darah di sekelilingnya. Kalau saja ruangan ini tidak terang benderang, mungkin saya sudah kabur duluan.

Outdoor set untuk film Serangoon Road dan 1965

Puas mengarungi indoor studio, kami bergegas menuju keluar gedung untuk mengunjungi outdoor set yang terletak di bagian belakang. Kami pun disambut sebuah “kota lama” lengkap dengan bus kota dan truk yang terparkir di beberapa sudut.

Rayyan yang melihat bus langsung berlari sambil menunjuk-nunjuk ke arah bus. Dia memang sedang terobsesi dengan bus waktu itu. Saya pun segera menemaninya untuk mengajaknya naik ke dalam bus yang merupakan sebuah metro mini lengkap dengan plat kuning B asal Jakarta.

Truk yang terparkir di ujung jalan
Yeeeaah, BUS!
Mengajak Rayyan naik bus

Set ini merupakan set dari film asal Singapura, Serangoon Road dan 1965. Set ini merujuk pada kota lama ala Singapura. Tanpa menunggu lama, kami pun berkeliling dan mengabadikan foto di sekitar lokasi set.

Infinite Studios Batam memang bukan dibuka untuk umum, hanya pihak-pihak tertentu yang diperkenankan masuk ke studio. Kami pun hanya berkeliling ke area yang diijinkan untuk berkeliling, karena terkait dengan kerahasiaan informasi dan data.

Set Serangoon Road dan 1965 di Infinite Studios Batam
Properti Ambulance tua Infinite Studios Batam
Salah satu pojok di set Serangoon Road Infinite Studios Batam
Rempongnya piknik bareng blogger, di genangan air aja pake lazy bag
Belajar menggunakan kamera (walau terbalik)
Rayyan pun ikut sibuk di antara para blogger
Salah satu warung di Serangoon Road film set
Properti sepeda barang di film set Serangoon Road
Suramnya kota lama
Istirahat di kak kota tua
Babang bule jualan kelontong di warung
Blogger berjalan menuju kantin usai mengunjungi outdoor set
Blogger Kepri rame-rame ke Infinite Studios Batam

Infinite Studios Batam

Kinema Systrans Multimedia. Jl. Hang Lekiu, Teluk Mata Ikan, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau 29465, Indonesia.

- Matched Content -

batambloggerinfinite studiosinfinite studios batamjalan jalankinemaliburannongsapengalaman
Comments (11)
Add Comment
  • Zacka Mega

    keren banget ini. nagih pengen balik jepret foto

  • sarah eyie

    tak sangke batam punye studio sebesar ini… saye pun baru lah tau..heheh

  • robbi hafzan

    wah… kesempatan langka, seru sekali pasti bisa kesana ya…

    • Akut Wibowo

      Seru mas, berasa di dunia fantasi..

  • ahmadi sultan

    Setnya kece ya di foto. Apalagi di film !

  • Chaycya

    Ini kegiatan blogger visit di Infinite seru banget yaaa…

      • Hery Winarno

        Pak Wibowo, gimana cara untuk bisa berkunjung ke Infinite Studio ya? Apa ada kontak untuk kunjungan ke sana? Mohon bantuannya.
        Terimakasih.