House of Coffee, Kongkow Sambil Ngopi Santai di Batuaji

12

House of Coffee, sebuah nama yang menjanjikan dan menggoda bagi para pencinta kopi. Saya pun ikut tergoda untuk mengunjungi kafe yang baru buka 3 hari ini. Penasaran dengan sajian kopinya. House of Coffee, atau dikenal juga dengan House of Origin Coffee baru launching pada hari Kamis, 21 Juli 2016.

Saya tahu dari Instagram pada waktu di-tag oleh mb Dian Radiata, blogger dan owner adventurose.com, yang ngajakin untuk mini gathering antar anggota Blogger Kepri Regional Batuaji, mumpung ada promo 30% selama 2 hari di House of Coffee, sekalian ngepoin kafe baru.

Tapi sayangnya saya tidak bisa ikut karena istri lagi nggak enak badan. Jadi kelewat deh promo launching 30%-nya. Hahaha.

Hari Sabtu kemarin barulah saya dan istri menyempatkan untuk datang ke House of Coffee, selepas pulang lembur. Lokasinya cukup strategis dan gampang ditemukan. Masih sederetan dengan D Merlion Hotel, tepat di ruko sebelah setelah hotel ternama di regional Batuaji tersebut.

Suasana di House of Coffee

First impression? Yes, this cafe is quite nice place to hangout! Interiornya berbau western dengan pallet kayu sebagai material utama furniture, yang semakin menguatkan kesan western-nya. Bau furnish masih lumayan kental sore itu.

Warna coklat muda dan gelap berpadu di ruangan, dengan beberapa dekorasi, hiasan dan lukisan dinding khas House of Coffee. Di salah satu sudutnya ditemui lukisan dengan berbagai macam kopi khas Nusantara dan pengolahannya. Seakan ingin menguatkan bahwa inilah House of Coffee, Rumah bagi para kopi!

Ruang Utama House of Coffee
Ruang Utama House of Coffee
Salah satu sudut House of Coffee
Salah satu sudut House of Coffee
Lukisan Kopi ala House of Coffee
Lukisan Kopi ala House of Coffee

Mini bar berada di sebelah kanan pintu masuk. Tepat di atas mini bar terpampang papan berisi informasi menu yang tersedia di sini. Ruangan utama merupakan ruangan terbuka dan bebas /untuk merokok.

Bagi yang tidak merokok, tenang, ada ruangan sendiri tepat di sebelah kiri setelah pintu masuk. Tanpa pikir panjang, saya langsung masuk ke ruangan kaca ber-AC itu. Suasana agak rame sore itu, many smokers out there, and I don’t like it.

Woops! Ternyata di House of Coffee juga menyediakan merchandise lho! Merchandise berupa kaos yang tentu saja boleh dibeli. Bahan kaosnya ciamik bro!

Mini bar
Mini bar dan ruangan utama
Non smoking room
Non smoking room

Tak berapa lama, seorang waiter datang membawakan menu ke meja kami. Sebelum melihat menu, saya tanya langsung ke waiter-nya, ada kopi apa saja di sini. Dia hanya menjawab, “Silahkan liat menu pak, ada Espresso, Americano dan Latte.”

He doesn’t get what I mean.

Jadi ya sudah, saya lihat menu saja. Di luar dugaan, di menu pun tidak dapat apa yang saya cari, jenis dan asal kopi. Saya tanya ke waiter, dia tidak bisa menjawab. Mungkin masih perlu ditraining tentang product knowledge.

Padahal sebelumnya saya sudah tanya di Instagram dan dijawab dengan memuaskan. Admin Instagram nampak lebih profesional dan lebih tau detail tentang House of Coffee.

Akhirnya saya pesan Americano saja sore itu. Berhubung laper banget, kami juga pesan Ayam Penyet HOC, Ayam Teriyaki, French Fries dan jus mangga untuk istri.

Ayam Penyet HOC
Ayam Penyet HOC
Ayam Penyet HOC dan Teriyaki
Ayam Penyet HOC dan Teriyaki
Americano
Americano Coffee

Ulasan menu

Americano disajikan dengan sederhana menggunakan gelas seperti foto di atas. Jadi keinget ngopi sama Bapak saya di rumah. But regardless of the appearance, taste is superb! Aroma kopi yang nikmat dan rasa kopi yang kuat, mantap!

Selanjutnya, saatnya mencicipi Ayam Penyet HOC. Rasanya biasa aja standar sih. Pada awalnya saya berharap ada sesuatu yang special di ayam penyetnya, karena menyematkan kata HOC di sana. Ternyata baik penampilan dan rasanya standar saja.

Beralih ke Ayam Teriyaki. Yang satu ini lebih mantap, walau porsinya kurang banyak. Hihihi. Bumbunya pas, dan ayamnya lembut. Agak sedikit pedas, asin dan ada manisnya, jadi semakin kaya rasa, walau secara tampilan agak kurang menarik.

Ada sedikit rasa kecewa waktu mencoba jus mangga. Rasanya hampir tidak ada mangga sama sekali. Saya sampai tidak yakin apakah yang saya pesan betul jus mangga. Rasanya hambar, sedikit ada rasa susu, tapi bercampur dengan sedikit aneh.

Kesimpulan

Tapi overall, House of Coffee ini sangat cocok untuk jadi tempat nongkrong bersama kawan-kawan dan pasangan. Tempat dan suasana sangat mendukung dan nyaman. Ditambah dengan kopi dan cemilan yang nikmat. Hemm! Jadi ada tempat escape alternatif di malam minggu bersama istri.

- Matched Content -

You might also like
12 Comments
  1. sarah eyie says

    penampilan ayam penyet nya membuat lapar…ketika review nya biasa saja jadi urung..hahahah malah sebaliknya ya, ayam teriyaki yang penampilan nya biasa saja. reviewnya malah enak….. btw, waiter nya memang belum mengerti betul tentang product yang mereka jual, mungkin juga karena baru buka ya.. kalo admin IG wajar tau semua, karena mungkin dia yang punya HOC, sehingga detail dari a – z kudu menguasai.. jadi mulai sabtu tak ada discount lagi kah mas ???

    1. Akut Wibowo says

      Justru ayam penyetnya yang instagrammable yak..
      Hehehe 😀

      Iya, mungkin salah satu penyebabnya karena masih baru buka 3 hari pada waktu itu..
      Seiring waktu pasti nanti lebih jago dari tamunya..
      Jadi pengen ketemu adminnya HOC buat bahas kopi, sukur-sukur diajarin cara manual brewing..
      Hihihi..

      Mulai Sabtu kemarin pas saya datang udah harga normal, mb..

      1. HOC_Brewing says

        Matursuwun mas sudah bantu pubilikasikan tempat kami.
        kalo mau belajar ngebrew kami terbuka mas sama belajar barung hehehehe

        1. Akut Wibowo says

          Wah, mau dong belajar nyeduh 🙂

  2. ahmadisultan says

    Makin banyak ya tempat kongkow di Batuaji dan makin naik kelas!

    1. Akut Wibowo says

      Alhamdulillah bang, jadi kalo mau nongkrong ga jauh-jauh juga, kalo misal lagi males jalan jauh ke Nagoya atau Batam Center.

  3. HM Zwan says

    waduh,perlu ditraining lg tu waitresnya…ayam penyetnya menggoda^^

    1. Akut Wibowo says

      Mb Dian mengalami hal yang sama..
      Jadi, ya.. Waiternya perlu ditraining lagi..
      Atau langsung pesan sama barista-nya di bar..

  4. www.jalanrina.com says

    Keren-keren fotonya. Cocok buat nongkrong tanpa jauh-jauh ke kota, kota? Maksudnya batu aji desa gitu wkwkwk

    1. Akut Wibowo says

      Hahaha..
      Bukan desa kak, tapi, kota kecil!

  5. Dian Radiata says

    Hehehe.. sama seperti pengalaman saya kemaren mas Akut. Mbak waitresnya kurang paham soal kopi 🙂 Akhirnya saya iseng ke meja bar, disana ada beberapa kopi dalam toples-toples kaca. Saya pesan kopi Mekar Wangi. Dan ternyata kopinya free selama grand opening kemaren 🙂

    1. Akut Wibowo says

      Wih, sedep bener dapet free!

      Nah, kalo di meja bar, pas saya bayar malah pada lagi kaya eksperimen gitu. Ntah eksperimen atau training.

      Kayanya ntar kalo ke sini lagi, langsung pesen kopi sama baristanya aja deh.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More